Keberlanjutan bangunan material dalam pembangunan infrastruktur Indonesia menjadi isu penting yang perlu diperhatikan dengan serius. Penggunaan material yang ramah lingkungan dan memiliki daya tahan yang baik sangat dibutuhkan untuk memastikan infrastruktur yang dibangun dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama.
Menurut pakar konstruksi, Bambang Trihatmodjo, keberlanjutan bangunan material merupakan faktor kunci dalam pembangunan infrastruktur yang berkualitas. “Pemilihan material yang tepat akan berdampak pada keberlangsungan infrastruktur tersebut. Kita harus memilih material yang ramah lingkungan dan memiliki umur pakai yang panjang,” ujarnya.
Salah satu contoh material yang ramah lingkungan adalah bambu. Menurut Dr. Ir. Emmy Yuniarti, M.Eng., Ph.D., penggunaan bambu sebagai bahan konstruksi memiliki banyak kelebihan. “Bambu memiliki kekuatan yang baik dan tahan terhadap gempa. Selain itu, bambu juga dapat diperbaharui dengan cepat sehingga tidak memberikan dampak negatif terhadap lingkungan,” jelasnya.
Namun, tantangan dalam menggunakan material yang ramah lingkungan juga tidak bisa dianggap remeh. Harga material yang ramah lingkungan seringkali lebih mahal dibandingkan dengan material konvensional. Hal ini menjadi hambatan bagi pembangunan infrastruktur berkelanjutan di Indonesia.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan kerjasama antara pemerintah, industri, dan masyarakat dalam menggalakkan penggunaan material yang ramah lingkungan. Pemerintah perlu memberikan insentif kepada industri untuk memproduksi material ramah lingkungan dengan harga yang terjangkau. Sementara itu, masyarakat juga perlu diberikan pemahaman akan pentingnya keberlanjutan bangunan material dalam pembangunan infrastruktur.
Dengan memperhatikan keberlanjutan bangunan material, diharapkan pembangunan infrastruktur di Indonesia dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat. Keberlanjutan bukanlah pilihan, melainkan sebuah keharusan dalam membangun masa depan yang lebih baik.